Sudah 500 ha Hama Ulat Api Serang Sawit Warga
Tasik Serai Barat - Salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan produksi, produktivitas dan mutu kelapa sawit akibat adanya serangan OPT yaitu hama ulat api dari Ordo Lepidoptera dan Famili Limacodidae. Ulat api adalah salah satu musuh yang sangat ditakuti dalam perkebunan kelapa sawit, karena serangan ulat api akan menurunkan produktifitas tanaman kelapa sawit. Pada tahap pembibitan, serangan ulat api akan berdampak jangka panjang dan akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi dimasa yang akan datang.
Pada kelompok tanaman menghasilkan (TM) serangan ulat api akan berdampak pada penurunan produktifitas tanaman karenan terganggunya proses fotosintesis yang mengakibatkan terganggunya proses pembentukan bunga dan buah. Dilansir https://ditjenbun.pertanian.go.id bahwa dari berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan beberapa perusahaan, serangan ulat api dapat menurunkan produksi sebanyak 25% pada tahun pertama, dan menurunkan produksi sebanyak 50% − 75% pada tahun kedua dan ketiga. Ada empat jenis ulat api yang biasa menyerang kelapa sawit yaitu: Setothosea asigna, Setora nitens, Darna trima, dan Parasa lepida.
Plh. Kepala UPT. BPP Kec. Talang Muandau Mukhlis pada Selasa (17/01/2023) mengatakan,"sudah 500 ha hama ulat api menyerang tanaman sawit warga di KM. 25, 27 dan 28 Desa Tasik Serai Barat Kec. Talang Muandau, penanggulangan hama ini menjadi gawenya Disbun Bengkalis dan tentunya kami akan berkoordinasi terkait data dan informasi,"jelasnya.
"Insektisida yang dibutuhkan yakni Cyperin atau Decis dan solar serta mesin fogging untuk penyemprotan dalam upaya menanggulangi hama ulat api tersebut,"tambah Mukhlis.
"Bagi petani mampu yang memiliki lahan kelapa sawit luas, mereka punya mesin fogging dan insektisida untuk penyemprotan hama tersebut tapi bagi petani tak mampu yang memiliki sawit hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup inilah yang perlu dibantu,"tutupnya.
Editor : admin
Komentar
Posting Komentar